Bisnishotel, BANDUNG – Daikin yang dikenal sebagai spesialis solusi tata udara di dunia, merealisasikan investasinya di Indonesia dengan memulai pembangunan pabrik baru atau fasilitas produksi pendingin ruangan (air conditioner atau AC) senilai 3,3 Triliun rupiah.
Menempati lahan seluas 204,000 meter persegi pada kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, pabrik AC Daikin ini dirancang memiliki kapasitas produksi penuh mencapai 1,5 juta unit pada setiap tahunnya.
Sejalan dengan rencana besarnya, pembangunan fase pertama pabrik baru direncanakan mencapai luas 51,000 meter persegi dan dijadwalkan untuk memulai produksi perdananya pada Desember 2024 mendatang dengan kisaran produksi sebanyak 500,000 unit.
Member of The Board and Senior Executive Officer Daikin Industries Limited, Yoshihiro Mineno mengatakan bahwa keberadaan pabrik baru tersebut dapat menjadikan Daikin sebagai pemimpin pasar AC di Indonesia.
“Keberadaannya menjadi bagian strategi kami mengukuhkan posisi sebagai pemimpin pasar AC di Indonesia yang bakal mengalami peningkatan signifikan pada permintaan AC untuk hunian kedepannya,” ujar Yoshihiro dalam keterangan tertulis kepada Bisnis, Jumat (2/12/2022).
Dalam operasionalnya pabrik Daikin tersebut akan mengadopsi teknologi canggih terkini termasuk didalamnya pemanfaatan IoT (Internet of Things) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI). Hal ini merupakan dukungan Daikin untuk sejalan dengan pengembangan industri 4.0 yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
Bicara mengenai dukungan pada pemerintah Indonesia selain dari sisi sisi investasi dan penciptaan 2,500 peluang kerja baru, pendirian pabrik Daikin ini juga berpotensi memberikan kontribusi pada peningkatan nilai ekspor.
Hal tersebut dikarenakan tujuannya untuk mencapai pasar ekspor khususnya pada negara-negara di belahan Asia Tenggara sebagai respon atas tingginya permintaan AC berkapasitas kecil.
Serta pabrik AC Daikin ini hanya memproduksi AC inverter yang terbukti sebagai teknologi hemat listrik dan penggunaan bahan pendingin (refrigerant) R32 yang dikenal lebih ramah lingkungan karena memiliki efek rendah pada penipisan ozon (zero Ozon Depletion Potential).
Hal tersebut dilakukan Daikin sebagai salah satu langkah mendukung pemerintah Indonesia terkait peningkatan kepedulian terhadap lingkungan dan gerakan hemat energi sekaligus pengurangan jejak karbon.